Sabtu, 15 Oktober 2011

Kesulitan dan Tantangan dalam Membuat Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Salah satu hal yang membanggakan bagi mahasiswa Universitas Gunadarma adalah dapat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jenis PKM banyak, disini mahasiswa juga berhak memilih program yang ingin diajukan. Program tersebut adalah ada PKM Penelitian (PKMP), PKM Kewirausahaan (PKMK), PKM Teknologi (PKMT), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) dan yang terbaru adalah PKM Karya Cipta (PKMKC). Untuk bisa mengikuti program tersebut, mahasiswa harus membentuk kelompok atau tim, yang terdiri dari 5-6 orang, yang terdiri dari minimal 2 angkatan. Apabila proposal diterima, maka tim tersebut akan memperoleh uang sebesar Rp 10.000.000. uang trsebut digunakan untuk melakukan penelitian yang kita ajukan. Disini pengalaman saya menulis proposal dengan sebuah tema “PEMBUATAN SISTEM PENYERAPAN AIR HUJAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BIOPORI TANAH BAGI MASYARAKAT DUSUN PASAR REBO JAK-TIM”. Membuat proposal dengan sebelumnya menentukan tema mungkin sangat sulit. Disini banyak yang mengalami kendala, karena setiap yang dinamakan penelitian, kita harus mengeluarkan ide-ide yang gila atau dengan kata lain ide yang benar-benar tidak terpikir oleh orang lain. Setelah mementukan tema, juga pasti ada kendala. Kendala tersebut adalah data penunjang atau pendukung penelitian ini. Setiap orang pasti mengalami kesulitan, disinilah kita harus memanfaatkan teknologi, dengan searching data yang kita inginkan dan terus membaca buku untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan.
Setelah tema telah ditentukan dan mencari data yang dibutuhkan, maka dalam membuat proposal juga kita harus mempunyai pembimbing dalam penelitian ini. Maka yang terdahulu kita melakukan bimbingan terhadap tema yang ingin kita ajukan kepada pembimbing. Setelah disetujui, maka kita mencari data yang dibutuhkan. Data pendukung harus sebanyak-banyaknya, agar proposal terlihat kebenarannya. Dalam penulisan proposal, kita juga harus memperhatikan EYD, yang mungkin selama ini kita kurang perduli dalam melakukan penulisan. Maka tata bahasa haruslah diperhatikan. Dalam penulisan proposal juga diberi panduan, agar kita tau maksud dari bagian-bagian yang ada di dalam proposal tersebut.
Dalam membuat proposal ini, dengan tema yang telah saya sebutkan diatas, kelompok saya mengalami kesulitan dalam mencari data. Maka dari kesulitan ini juga kita harus banyak komunikasi dengan pembimbing kita agar kita memperoleh solusi dari kesulitan kita. Selain itu juga komunikasi antar tim juga kurang, sehingga proposal terlambat diberikan kepada PRIII. Maka dalam penulisan ini, kita harus bisa benar-benar cepat atau aktif, agar tidak ketinggalan dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pembuatan proposal ini juga kita harus dapat menentukan biaya yang akan kita gunakan dalam penelitian ini, apabila proposal kita diterima oleh DIKTI. Setiap kali bimbingan kita harus berusaha secepat mungkin untuk melakukan revisi terhadap proposal. Baik dari segi bahasa maupun data penunjang, bimbingan untuk proposal ini sebisa mungkin harus dilakukan berkali-kali agar proposal dapat diterima oleh DIKTI. Disini juga kita harus mengusahakan mendapatkan ACC proposal yang kita ajukan oleh pembimbing kita sebelum waktu yang ditentukan untuk diberi ke PRIII. Karena apabila kita tidak aktif, maka proposal yang kita buat menjadi sia-sia. Yang membuat gagal proposal ini sampai ke DIKTI sangatlah banyak, maka dari itu disini perlu kekompakkan, keaktifan, keseriusan, dan motivasi. Karena apabila proposal lolos di DIKTI, maka kita akan melakukan penelitian langsung dan merasa bangga. Maka dari itu buatlah proposal sebaik mungkin, dengan harapan proposal dapat lolos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar