Minggu, 16 Oktober 2011

PEMASARAN PERNAK-PERNIK MELALUI JARINGAN SOSIAL

Baik wanita maupun pria berpikir agar dirinya terlihat menarik dengan menggunakan pernak-pernik, baik menggunakan kalung, gelang maupun cincin. Pernak-pernik menjadi salah satu kebutuhan baik anak ABG maupun dewasa. Dengan memakai pernak-pernik tersebut seseorang lebih merasa menarik dan percaya diri. Maka dari hal tersebut, banyak yang menjadi pengusaha kecil yaitu dengan menjual pernak-pernik melalui jaringan sosial. Jaringan sosial baik facebook maupun twitter dan jaringan sosial lainnya sangat bermanfaat. Informasi tentang pernak-pernik tersebut dikirim ke satu account dan dikirim ke account yang lain, sehingga banyak yang tahu tentang informasi tersebut.
Pemasaran pernak-pernik tersebut melalui jaringan sosial dengan diberi harga dari produk tersebut, agar si customer tahu secara langsung harga dari produk tersebut. Apabila pelanggan membeli salah satu produk tersebut, maka produk tersebut dapat dikirim atau diambil langsung dengan menemui langsung si penjual. Sebaliknya, apabila yang membeli berada diluar kota maka produk tersebut dapat dikirim melalui kantor pos ataupun tiki, dimana biaya ditanggung oleh customer.
Pernak-pernik tersebut yang berupa gelang, kalung maupun cincin dijual sesuai dengan bahan dan keindahan pada produk tersebut.
Gelang yang dijual disini merupakan gelang impor berkualitas.

Gambar 1. Gelang Kulit Asli

Gambar 2. Gelang Asli dari Mekkah

Gambar 3. Gelang Kesehatan Ionfir Stainless AFC

Gambar 4. Gelang simple G57
Harga gelang diatas berkisar dari Rp 120.000 sampai Rp 425.000. gelang diatas untuk wanita. Sedangkan untuk pria adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Gelang Kesehatan Pria

Gambar 6. Gelang Pria CLEOPATRA + PERMATA Mengandung Magnet
Harga gelang diatas berkisar dari Rp 1.800.000 sampai Rp 2.200.000

Gambar 7. Kalung Four Leaf

Gambar 8. Kalung quantum science pendant Clover
Harga kalung diatas berkisar dari Rp 110.000 sampai Rp 150.000

Gambar 9. Cincin Perak Sepasang Tanu

Gambar 10. Cincin Perak Sepasang Tanu
Harga kalung diatas adalah Rp 450.000
Produk diatas dipasarkan melalui jaringan sosial, selain itu juga dipasarkan dengan membuka toko di plaza-plaza. Produk diatas termasuk produk berkualitas sehingga harganya diatas seratus ribu-an.
Keuntungan yang diperoleh dalam menjual satu produk adalah seratus ribu, maka target penjualan 1 hari adalah menjual 5 produk baik gelang, kalung maupun cincin.
Cincin yang dijual disini adalah cincin untuk sepasang kekasih maupun untuk sepasang suami istri. Produk yang dijual merupakan salah satu kebutuhan dari wanita maupun pria. Maka penjualan produk ini sangat menguntungkan, terutama menjual pernak-pernik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber Foto: www.google.com

Sabtu, 15 Oktober 2011

Kesulitan dan Tantangan dalam Membuat Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Salah satu hal yang membanggakan bagi mahasiswa Universitas Gunadarma adalah dapat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jenis PKM banyak, disini mahasiswa juga berhak memilih program yang ingin diajukan. Program tersebut adalah ada PKM Penelitian (PKMP), PKM Kewirausahaan (PKMK), PKM Teknologi (PKMT), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) dan yang terbaru adalah PKM Karya Cipta (PKMKC). Untuk bisa mengikuti program tersebut, mahasiswa harus membentuk kelompok atau tim, yang terdiri dari 5-6 orang, yang terdiri dari minimal 2 angkatan. Apabila proposal diterima, maka tim tersebut akan memperoleh uang sebesar Rp 10.000.000. uang trsebut digunakan untuk melakukan penelitian yang kita ajukan. Disini pengalaman saya menulis proposal dengan sebuah tema “PEMBUATAN SISTEM PENYERAPAN AIR HUJAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BIOPORI TANAH BAGI MASYARAKAT DUSUN PASAR REBO JAK-TIM”. Membuat proposal dengan sebelumnya menentukan tema mungkin sangat sulit. Disini banyak yang mengalami kendala, karena setiap yang dinamakan penelitian, kita harus mengeluarkan ide-ide yang gila atau dengan kata lain ide yang benar-benar tidak terpikir oleh orang lain. Setelah mementukan tema, juga pasti ada kendala. Kendala tersebut adalah data penunjang atau pendukung penelitian ini. Setiap orang pasti mengalami kesulitan, disinilah kita harus memanfaatkan teknologi, dengan searching data yang kita inginkan dan terus membaca buku untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan.
Setelah tema telah ditentukan dan mencari data yang dibutuhkan, maka dalam membuat proposal juga kita harus mempunyai pembimbing dalam penelitian ini. Maka yang terdahulu kita melakukan bimbingan terhadap tema yang ingin kita ajukan kepada pembimbing. Setelah disetujui, maka kita mencari data yang dibutuhkan. Data pendukung harus sebanyak-banyaknya, agar proposal terlihat kebenarannya. Dalam penulisan proposal, kita juga harus memperhatikan EYD, yang mungkin selama ini kita kurang perduli dalam melakukan penulisan. Maka tata bahasa haruslah diperhatikan. Dalam penulisan proposal juga diberi panduan, agar kita tau maksud dari bagian-bagian yang ada di dalam proposal tersebut.
Dalam membuat proposal ini, dengan tema yang telah saya sebutkan diatas, kelompok saya mengalami kesulitan dalam mencari data. Maka dari kesulitan ini juga kita harus banyak komunikasi dengan pembimbing kita agar kita memperoleh solusi dari kesulitan kita. Selain itu juga komunikasi antar tim juga kurang, sehingga proposal terlambat diberikan kepada PRIII. Maka dalam penulisan ini, kita harus bisa benar-benar cepat atau aktif, agar tidak ketinggalan dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pembuatan proposal ini juga kita harus dapat menentukan biaya yang akan kita gunakan dalam penelitian ini, apabila proposal kita diterima oleh DIKTI. Setiap kali bimbingan kita harus berusaha secepat mungkin untuk melakukan revisi terhadap proposal. Baik dari segi bahasa maupun data penunjang, bimbingan untuk proposal ini sebisa mungkin harus dilakukan berkali-kali agar proposal dapat diterima oleh DIKTI. Disini juga kita harus mengusahakan mendapatkan ACC proposal yang kita ajukan oleh pembimbing kita sebelum waktu yang ditentukan untuk diberi ke PRIII. Karena apabila kita tidak aktif, maka proposal yang kita buat menjadi sia-sia. Yang membuat gagal proposal ini sampai ke DIKTI sangatlah banyak, maka dari itu disini perlu kekompakkan, keaktifan, keseriusan, dan motivasi. Karena apabila proposal lolos di DIKTI, maka kita akan melakukan penelitian langsung dan merasa bangga. Maka dari itu buatlah proposal sebaik mungkin, dengan harapan proposal dapat lolos.

Andai Saya Jadi Seorang Pengusaha Emas, Berlian dan Intan

Setiap orang pasti mempunyai suatu impian yang kelak dapat menjadi nyata. Salah satunya adalah menjadi seorang pengusaha, baik pengusaha emas, makanan dan lain-lain. Begitu juga saya, saya ingin menjadi seorang pengusaha emas, berlian dan intan. Saya ingin menjadi seorang pengusaha emas, berlian dan intan karena nilai emas, berlian dan intan mengikuti harga dollar, dan semakin lama akan semakin mahal. Apabila disimpan tidak akan mudah rusak, dan masa berlakunya juga tidak ada.
Saya ingin sekali menjadi pengusaha emas, disamping menjadi pengusaha juga saya dapat mendirikan sebuah pabrik yang bisa memperkerjakan orang untuk mengurangi pengangguran. Pengusaha emas yang menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia. Selain menjadi pengusaha juga, saya ingin bisa membuat emas itu sendiri. Dari pengusaha sampai bisa membuat emas tersebut mungkin adalah sesuatu nilai tambah untuk saya. Dengan begitu saya tau apa saja bahan pembuat emas sehingga bahan tersebut bisa menjadi sesuatu yang indah dipakai dengan nilai dan harga yang sangat tinggi.
Jika saya menjadi pengusaha emas, mungkin saya dapat meraih semua impian yang saya cita-cita kan. Emas dikenal oleh semua Negara, sehingga saya bisa mengembangkan usaha saya ke berbagai Negara. Membuka banyak cabang disetiap kota maupun Negara. Dengan mengembangkan bisnis atau usaha ke berbagai Negara juga dapat menambah wawasan saya melalui komunikasi dengan berbagai orang dari berbagai Negara juga. Dengan begitu, mungkin saya dapat membuat sesuatu bentuk emas yang belum ada di dunia.
Emas adalah masa depan yang menjanjikan. Maka dari itu saya berpikir menjadi pengusaha emas akan membuat saya menjadi seseorang yang bisa membuka lowongan kerja dan dapat membangun tempat bekerja. Dan juga saya dapat keliling dunia, karena keliling dunia adalah salah satu impian saya. Maka untuk menjadi pengusaha emas, saya harus tau tentang kenaikan dan penurunan harga emas. Salah satunya juga dapat belajar melalui orang yang sudah berpengalaman menjadi pengusaha emas.
Apabila saya menjadi pengusaha emas dan menjadi pengusaha sukses, mungkin orang yang disekitar saya juga dapat merasakan keberhasilan yang saya rasakan. Saya juga bisa membantu dan menolong orang yang tidak mampu, dengan begitu apa yang saya dapatkan di dunia ini tidak menjadi sia-sia, bermanfaat bagi orang lain. Karena itu percaya diri dan terus belajar agar kelak dapat menjadi pengusaha terbaik. Itulah impian saya, yang mungkin sekarang masih berandai-andai.

Selasa, 04 Oktober 2011

USULAN UNTUK PEDAGANG SEMBAKO DALAM MENGEFISIENKAN PENGELUARAN

Banyak orang melanjutkan hidup tanpa menjadi sebagai pegawai, melainkan menjadi seorang pedagang. Salah satunya adalah pedagang sembako, yang menjual beberapa macam produk. Adapun produk yang dijual adalah kopi dengan berbagai merek, beras, minuman dan makanan ringan, berbagai macam merek rokok, shampoo, deterjent dan lain sebagainya. Seorang pedagang sembako haruslah mempunyai modal untuk membuka usaha tersebut. Modal yang dibutuhkan oleh pedagang tersebut tidaklah sedikit.
Adapun seorang pedagang yang saya teliti dalam penulisan saya ini adalah seorang pedagang yang mempunyai anak sebanyak 5 orang anak. Jenjang pendidikan 5 orang anak tersebut adalah 2 orang anak adalah mahasiswa, 1 anak telah bekerja, 1 anak duduk dibangku SMA, dan 1 anak lagi masih berumur 5 tahun dan jenjang pendidikannya adalah TK (Taman Kanak-kanak).
Pengeluaran keluarga tersebut tidaklah sedikit, pengeluaran tersebut berupa ongkos transfortasi dan uang makan diluar. Pengeluaran untuk 2 orang anak mahasiswa tersebut adalah Rp 20.000/hari untuk 1 orang anak. Maka pengeluaran untuk 1 orang anak adalah RP 120.000/minggu. Sedangkan untuk 1 orang yg sudah bekerja juga sama dengan 2 orang anak yang mahasiswa. Untuk 1 orang anak yang duduk dikursi SMA adalah Rp 10.000/hari, maka pengeluaran Rp 50.000/minggu. Sedangkan pengeluaran untuk 1 orang anak lagi yang TK adalah Rp 300.00/bulan yaitu biaya ongkos transfortasi.
Pendapatan dari hasil penjualan sembako adalah Rp 500.000/hari, sedangkan pengeluaran yang habis dibelanjakan adalah Rp 200.000/hari. Tetapi terkadang warung ini membeli keperluan warung 1 kali sebulan, sehingga pengeluaran banyak tapi sudah cukup untuk sebulan. Selain menjual sembako, pedagang tersebut juga menjual sayur sebagai tambahan di warungnya. Sedangkan pendapatan penjualan sayur tersebut adalah Rp 150.000/hari, pengeluaran yang habis untuk dibelanjakan adalah Rp 100.000/hari.
Terkadang pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya pendataan barang yang sudah laku terjual, sehingga terkadang barang yang masih banyak juga dibeli pada akhir bulan. Maka pada warung ini harusnya dilakukan pendataan ataupun pencatatan barang yang telah terjual, untuk memudahkan dan mengefisienkan pengeluaran. Selain itu, pedagang ini juga terkadang kurang update mengenai harga yang bias naik turun kapan saja. Maka pada warung ini diharapkan untuk dapat memperhatikan harga agar pembeli tidak kecewa dan tidak membanding-bandingkan dengan warung lain.
Dalam usaha kita haruslah dapat mengikuti perkembangan pasar, baik dari segi harga maupun barang yang dijual. Seorang pembeli pastilah mencari warung yang lengkap sesuai dengan kebutuhan yang dia perlukan. Apabila salah satu kebutuhan pembeli sampai tidak ada maka pembeli akan merasakan kecewa dan mencari warung lain dan akan melupakan warung anda.