Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut ini.
Kegunaan menggunakan listrik
Dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar pelanggan.
Dalam kehidupan sehari-hari pelanggan membutuhkan daya untuk dapat digunakan untuk aktivitas pelanggan tersebut. Oleh karena itu, para PLN menyalurkan daya dengan sistem jaringan. Dalam menggunakan listrik juga dibutuhkan kehati-hatian dalam menggunakannya, banyak karena listrik rumah-rumah terjadi kebakaran akibat ketidak hati-hatian dalam memperhatikan listrik. Banyak para pelanggan yang meninggal akibat listrik, misalnya kesetrum listrik. Pelanggan kesetrum akibat kaki pelanggan menyentuh bumi (tanah).
Setiap pemakai listrik dianjurkan untuk membayar listrik yang mereka pakai. para PLN juga ditugaskan untuk memeriksa listrik yang dipakai oleh setiap pelanggan, untuk dapat memberi saran kepada si pemakai. Para pembangkit listrik juga menganjurkan untuk penghematan pemakaian listrik. Guna untuk tidak terjadi pemborosan arus atau daya yang dipakai setiap pelanggan. Para pembangkit listrik juga mempunyai tugas untuk dapat member pelayanan yang baik untuk setiap pelanggan. Listrik harus dijauhkan dengan alat-alat yang dapat menimbulkan dampak buruk atau terjadi kebakaran yang merugikan pelanggan tersebut. maka dari itu setiap pemakai diharapkan dapat berhati-hati dalam menggunakan listrik yang dapat merugikan si pemakai.
System tenaga listrik juga harus mengetahui ilmu dasar dari system tenaga listrik, yaitu:
Besaran Listrik
Pada besaran listrik terdapat beberapa besaran, yaitu :
Besaran Listrik Satuan Lambang
Tegangan Volt(V) V, E
Arus Ampere(A) I, i
Muatan Coulomb(C) Q
Terdapat beberapa komponen listrik, yaitu:
Besaran Listrik Satuan Lambang
Hambatan Ohm (Ω) R
Kapasitansi Farad (F) C
Induktansi Henry (H) L
Arus Listrik
Arus listrik adalah muatan yang bergerak. Dalam konduktor padat sebagai pembawa muatan adalah elektron bebas dan dalam konduktor cair atau elektrolit pembawa muatannya adalah ion. Elektron bebas dan ion dalam konduktor bergerak karena pengaruh medan listrik. Dalam bahan isolator, elektron bebas terikat kuat pada masing-masing atom sehingga bahan isolator tidak dapat menghantar arus.
Kuat arus didefinisikan sebagai :
i = dQ / dt (Ampere = A)
Hukum Ohm
Pada hukum ohm terdapat persamaan, yaitu :
VR = I.R atau PR = I. VR
Keterangan;
VR : perbedaan tegangan antara titik A dan titik B
I : kuat arus
R : hambatan
Contoh:
Pada sebuah kawat yang gede yang memakai travo sebesar 12V dan tegangan sebesar 1000kW. Hitunglah besar kuat arus pada kawat tersebut.
Penyelesaian:
Dik: P = 1000kW = 1.000.000W
V = 12V
Dit: I=..?
Jawab:
PR = I. VR
1000000 = I. 12
I = 83333,333A
Impedansi
Impedansi adalah hubungan antara arus dan tegangan bolak balik melalui kapasitor, inductor, dan hambatan. Induktor dengan symbol L, capasitor dengan symbol C, dan hambatan dengan symbol R.
Impedansi terbagi atas 2, yaitu ada unsure hambatan (bagian nyata) “r”, dan ada unsur reaktansinya (bagian hayal) “x”.
Daya
Daya terdapat 2 bagian, yaitu:
1. Daya sesaat, yaitu p = v.i
2. Daya rata-rata, yaitu p = 1 / T . ∫T0 p(t) dt
Tegangan dan arus dalam fungsi sinus:
V(t) = Vm cos (wt)
I(t) = Vm cos (wt + Ø)
Atau p = 1 / 2 Vm Im cos Ø
= VI cos Ø – (daya rata-rata)
Ket:
V = tegangan efektif (Vrms)
I = tegangan efektif (Irms)
V = Vm / √2 ; I = Im / √2
Harga efektif arus sesaat :
I = [1 / T . ∫T0 i2(t) dt ]1/2
Minggu, 22 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar