Jumat, 06 Januari 2012

Pengorganisasian Aktivitas Individu

A. Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab mungkin adalah metode penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang paling mendasar. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin dengan kemampuannya.
Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab adalah:
1. Pembagian kerja
2. Menegaskan aktivitas kerja dari menejemen
3. Bertanggung jawab

B. Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen
Penegasan aktivitas-aktivitas kerja dari manajer adalah sama pentingnya dengan pembagian aktivitas-aktivitas kerja dari non manajer. Arti penting dari penegasan ini didukung oleh kenyataan bahwa manajer mempengaruhi bagian terbesar dari sumber daya-sumber daya salam system manajemen dibandingkan dengan individu non manajer.
Derajat tanggung jawab yang dimiliki oleh manajer bisa ditentukan dengan menganalisa sikap mereka kepada dan memimpin bawahan, perilaku mereka dengan tingkatan manajemen yang lebih tinggi, perilaku mereka dengan kelompok-kelompok lain, sikap dan nilai-nilai pribadi.

C. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan dari orang lain melalui perintah yang dikeluarkan.wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penetuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam system.

D. Jenis-jenis Wewenang
Tiga tipe utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalam organisasi, yaitu wewenang lini, wewenang staf, wewenang fungsional. Tiap tipe wewenang yang ada dalam organisasi tersebut hanya bisa membuat individu bisa melaksanakan tipe tanggung jawab yang berbeda yang telah dibebankan pada mereka.

E. Sentralisasi dan Desentralisas
Perbedaan menyolok yang ada pada sejumlah aktivitas kerja relative dan jumlah wewenang relative yang didelegasikan kepada bawahan dari satu organisasi dan organisasi lainnya. Dalam prakteknya, adalah hal yang biasa jika pendelegasian ada dan tidak ada dalam suatu organisasi. Pendelegasian ada dalam sebagian besar organisasi tetapi dalam berbagai tingkatan.
Istilah sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum).
http://elearning.gunadarma.ac.id

Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan

A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.

B. Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:
a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran.
b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

C. Pendekatan-pendekatan Kepemimpinan

Pendekatan-pendekatan kepemimpinan terdiri atas:
1. Pendekatan sifat (trait) kepemimpinan
2. Pendekatan situasi (situasional) kepemimpinan

D. Penentuan Bagaimana Membuat Keputusan Sebagai Seorang Pemimpin

Tiga faktor atau kekuatan utama yang mempengaruhi penetuan wirausahawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah:
1. Kekuatan dalam diri wirausahawan
2. Kekuatan pada bawahan
3. Kekuatan dalam situasi kepemimpinan

E. Situasi Kepemimpinan Pada Umumnya
Seorang pemimpin menunjukkan tiga tipe perilaku utama ketika mereka menyelesaikan tugas kewajiban mereka. Tipe perilaku pertama dinamakan perilaku struktur. Perilaku struktur adalah suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugas mereka.

F. Teori Daur Hidup Kepemimpinan

Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori ini menggunakan dua tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama dengan diatas, tetapi menamakan kedua dimensi tersebut sebagai “tugas” dan bukannya struktur serta “hubungan” dan bukannya pertimbangan.
http://elearning.gunadarma.ac.id

Dasar-Dasar Pengorganisasian

A. Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaannya. Henry fayol telah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bisa digunakan ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya. Walaupun garis pedoman tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1949, garis pedoman tersebut masih merupakan saran yang bernilai bagi wirausahawan dewasa ini.
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan, sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari persoalan tersebut.
3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun (struktur manajemen formal).
4. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6. Menyusun bagi seleksi yang efisiensi sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten.
7. Mendefinisikan tugas-tugas.
8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9. Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
10.Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11.Mempertahankan disiplin.
12.Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13.Mengakui adanya satu komando.
14.Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.
15.Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
16.Menghindari adanya pengaturan, birokrasi (red tape) dan kertas kerja.

Arti Penting Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi sistem manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Beberapa teorisi manajemen memandang fungsi pengorganisasian demikian pentingnya, sehingga mereka menyarankan diciptakannya dan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam sistem manajemen. Bidang tanggung jawab dari departemen tersebut termasuk juga pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen lebih efektif dan efisien, mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen sekarang ini, berusaha untuk mengembangkan suatu iklim organisasional yang menguntungkan dalam sistem manajemen.

Proses Pengorganisasian
Lima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah:
1. Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan.
2. Menetapkan tugas-tugas pokok.
3. Membagi tugas-tugas pokok ke dalam subtugas-subtugas, dan
4. Alokasi sumber daya-sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas, dan
5. Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.

B. Teori Pengorganisasian Klasik
Teori pengorganisasian klasik adalah wawasan dari penulis manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasi bisa digunakan untuk pencapaian tujuan organisasi. Menurut Weber, komponen utama dari usaha pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasional diuraikan dengan jelas, dan hubungan antara anggota-anggota organisasi kewirausahaan yang terutama nonperson (impersonal).

C. Departemen Dan Struktur Formal: Pandangan Kontingensi

Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya yang paling umum adalah dengan membentuk departemen-departemen. Pada dasarnya, departemen adalah suatu kelompok sumber daya-sumber daya yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasional. Proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen dinamakan departementalisasi.

D. Pembagian Tenaga Kerja (Division Of Labor)
Pertimbangan kedua yang utama untuk suatu usaha pengorganisasian adalah bagaimana membagi tenaga kerja. Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi kewirausahaan. Sebagai ganti satu individu melakukan semua pekerjaan, beberapa individu melakukan bagian pekerjaan yang berbeda dari aktivitas total.

E. Rentang Manajemen (Span Of Management)

Pertimbangan utama ketiga dari suatu usaha pengorganisasian adalah rentang manajemen. Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin besar rentang manajemen. Sebaliknya, semakin sedikit individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin kecil rentang manajemen. Rentang manajemen juga dinamakan rentang kekuasaan (span of authority), rentang pengawasan (span of control), rentang supervise (span of supervision), dan rentang tanggung jawab (span of responsibility).

F. Hubungan Skalar (scalar relationship)
Pertimbangan utama keempat dari suatu usaha pengorganisasian adalah hubungan skalar. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando (chain of command). Konsep hubungan skalar, atau rantai komando, adalah hubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan (unity of command) menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan saja.
http://elearning.gunadarma.ac.id

Kamis, 05 Januari 2012

Perencanaan Organisasi Kewirausahaan

A. Karakteristik Umum Perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya.
Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan. Pertama adalah membantu wirausahwan berorientasi masa depan. Kedua, koordinasi keputusan. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan daam usahanya mengkoordinasi keputusan. Ketiga, perencanaan menekankan tujuan organisasional.

B. Jenis-jenis Perencanaan
Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua: perencanaan taktis dan perencanaan strategis.
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.
Definisi Strategi
Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.
Manajemen Strategis
Manajemen strategis didefinisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat guna. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah yang berurutan dan kontinyu:
a. Perumusan strategi
b. Implementasi strategi
c. Pengukuran hasil strategi
d. Evaluasi strategi
Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.

C. Perencanaan dan Tingkatan Manajemen
Langkah-langkah dalam proses perencnaan ada enam langkah, yaitu:
1. Menyatakan tujuan organisasi suatu pernyataan tujuan organisasional yang jelas perlu
2. Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan
3. Mengembangkan premis yang menjadi dasar alternatif
4. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan suatu evaluasi alternatif
5. Pengembangan rencana berdasar alternatif yang dipilih sesudah alternatif yang dipilih sesudah alternative dipilih
6. Memfungsikan rencana-rencana ke dalam tindakan-tindakan

D. Pendekatan-pendekatan Dalam Perencanaan
Tingkatan pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah:
1. Pendekatan probabilitas tinggi
2. Pendekatan maksimisasi
3. Pendekatan adaptasi

E. Rencana-rencana
Suatu rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relevan, dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu pernyataan mengenai arah tindakan yang direkomendasikan suatu rencana.
http://elearning.gunadarma.ac.id

Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi Kewirausahaan

A. Definisi Sumber Daya Manusia
Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wirausahawan. Produktivitas pada semua organisasi kewirausahaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan didalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewirausahaan.

B. Langkah-langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia
Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, manajer hendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan berikut ini:
1. Perekrutan
2. Seleksi
3. Pelatihan
4. Penilaian hasil kerja

C. Sumber Dari Sumber Daya Manusia
Disamping suatu pengetahuan yang mendalam mengenai posisi organisasi yang akan diisi, wirausahawan harus mampu menunjukkan sumber dari sumber daya manusia. Suatu kendala didalam menemukan hal ini adalah kenyataan bahwa suplai individu-individu yang akan dipilih pada pasar tenaga kerja senantiasa berubah; pada dasarnya, terdapat saat-saat dimana menemukan sumber daya manusia yang tepat adalah jauh lebih sulit dibandingkan pada waktu-waktu lainnya.
Secara keseluruhan, sumber-sumber dari sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi posisi bisa dikategorikan dengan dua cara:
1. Sumber yang berada didalam organisasi kewirausahaan
2. Sumber yang berada diluar organisasi kewirausahaan
http://elearning.gunadarma.ac.id

Berakhirnya Usaha

A. Kepailitan
Banyak usaha baru berakhir dengan kepailitan. Kegagalan ini tentunya sangat menyakitkan bagi para wirausahawan dan terlalu sering bahwa kegagalan tersebut seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebih besar pada faktor-faktor tertentu dalam operasi bisnis. Terdapat tiga alternative bagi badan usaha yang berada pada posisi mendekati kepailitan atau pada posisi tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Tiga altrnatif tersebut adalah:
a. Likuidasi
b. Reorganisasi

B. Strategi Selama Reorganisasi
Biasanya reorganisasi membutuhkan waktu. Selama periode ini, wirausahawan bisa membantu proses bergerak lebih cepat dengan berinisiatif membuat rencana-rencana, menjual rencana pada kreditor yang dijamin, komunikasi dengan kelompok kreditor, dan menghindari penulisan cek yang tidak adanya.
Kunci untuk memperbesar proses kepailitan adalah mengikuti kreditor tentang bagaimana bisnis dijalankan dan menekan arti penting dukungan kreditor selama proses,

C. Mempetahankan Operasi Usaha

Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalan bisnis adalah sebagai berikut:
1. Menghindari optimism yang berlebih-lebihan ketika bisnis menunjukkan keberhasilannya.
2. Senantiasa membuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengan tujuan yang jelas.
3. Membuat proyeksi arus kas yang baik dan menghindari kapitalisasi.
4. Selalu berada didepan dalam pasar.
5. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisa menyebabkan perusahaan berada dalam bahaya.

D. Tanda-tanda Kepailitan
Wirausahawan hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkungan yang mungkin merupakan peringatan dini kesulitan. Sering wirausahawan tidak menyadari apa yang terjadi dan tidak mau menerima hal yang tidak bisa dihindarkan. Beberapa peringatan dini yang merupakan tanda-tanda kepailitan adalah sebagai berikut:
1. Kelalaian dalam managemen keuangan
2. Direktur tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-transaksi besar.
3. Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempercepat pembayaran karena arus kas yang buruk.
4. Kontrak yang diterima dibawah jumlah standar untuk menghasilkan kas.
5. Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya.
6. Orang-orang penting dalam perusahaan meninggalkan perusahaan.
7. Kurangnya bahan mentah untuk memenuhi pesanan.
8. Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan.
9. Pemasok meminta pembayaran secara kontan.
10.Meningkatnya keluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.

E. Suksesi Usaha

Banyak usaha baru akan dialihkan kepada anggota keluarga. Jika tidak ada anggota keluarga yang tertarik pada usaha tersebut, penting bagi wirausahawan untuk baik menjual usahanya atau melatih seseorang dalam organisasi untuk mengambil alih.
1. Transfer kepada anggota keluarga.
2. Transfer usaha kepada anggota bukan keluarga.
http://elearning.gunadarma.ac.id

Rencana-Rencana Pemasaran

A. Pengertian Rencana Pemasaran
Karena istilah rencana pasar menyatakan arti penting dari pemasaran, adalah sangat penting memahami system pemasaran. Sistem pemasaran mengidentifikasi komponen yang saling berinteraksi, baik secara internal maupun ekternal bagi perusahaan, yang memungkinkan perusahan menjual produk atau jasa ke pasar.

Definisi perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bila mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Perencanaan juga bisa didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.

Tujuan perencanaan
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalah meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan afirmatif adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi.

Perencanaan: Keuntungan potensial
Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan. Pertama adalah membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan. Wirausahwan dipaksa untuk melihat keluar dari masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi dimasa mendatang. Kedua, Koordinasi keputusan. Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasi keputusan. Ketiga, perencanaan menekankan tujuan organisasional. Karena tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara konstan diingatkan dengan apa yang ingin dicapai organisasi mereka.

B. Analisa Lingkungan
Pada umumnya, lingkungan eksternal dipandang sebagai tidak bisa dikendalikan oleh wirausahawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran wirausahawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang-bidang berikut ini:
1. Perekonomian
2. Kebudayaan
3. Teknologi
4. Permintaan
5. Persoalan
6. Persaingan
7. Bahan mentah

C. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah merupakan interaksi empat variable utama dalam system pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Arti penting darisetiap variabeltersebut berbeda tergantung pada industry, misi perusahaan, sifat pasar, dan ukuran perusahaan maupun sejumlah faktor lingkungan.
Keempat unsure utama dalam bauran perusahaan mengandung sejumlah variable lainnya. Penting untuk mengetahui faktor-faktor tersebut karena mungkin termasuk dalam rencana pemasaran.
1. Produk atau jasa
2. Penetuan harga
3. Distribusi

D. Batasan Rencana Pemasaran
Pengembangan rencana perlu mendokumentasikan secara formal dan menguraikan sebanyak mungkin perincian pemasaran yang akan menjadi bagian pembuatan keputusan. Proses ini akan memungkinkan wirausahawan untuk tidak hanya memahami dan mengetahui isu-isu penting tetapi siap dengan perubahan lingkungan. Bahkan walaupun rencana pemasaran memberikan cara formal untuk mengimplementasikan strategi pemasaran, terdapat masalah yang menyebabkan sulitnya perencanaan pasar. Masalah-masalah tersebut adalah;
1. Peramalan
2. Memperoleh informasi yang dibutuhkan
3. Kendala waktu
4. Koordinasi proses perencanaan
5. Implementasi perencanaan pasar

E. Karakteristik rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga criteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut:
1. Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai tujuan atau misi perusahaan.
2. Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3. Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumber daya yang ada.
4. Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
5. Rencana pemasaran harus memberikan kesinabungan sehingga tiap rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasar hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka panjang.
6. Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simple.
7. Keberhasilan rencana tergantung fleksibelitas.
8. Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi criteria kinerja yang akan dimonitor dan dikendalikan.

F. Langkah-langkah Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran
Langkah-langkah dalam pembuatan rencana pemasaran adalah:
1. Mendefinisikan situasi bisnis
2. Mendefinisikan segmen pasar/peluang dan ancaman
3. Kekuatan dan kelemahan
4. Penetapan tujuan dan sasaran
5. Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
6. Perancangan tanggung jawab implementasi
7. Penganggaran strategi pemasaran
8. Monitor kemajuan usaha pemasaran

G. Perencanaan Kontingensi
Wirausahawan tidak mempunyai waktu untuk mempertimbangkan sebanyak mungkin rencana alternative ketika rencana pertama gagal. Akan tetapi, penting bagi irausahwan untuk fleksibel dan membuat penyesuaian bila diperlukan. Adalah tidak mungkin rencana pemasaran bisa berhasil tepat dengan apa yang diharapkan.
http://elearning.gunadarma.ac.id