Rabu, 19 Januari 2011

Peta-Peta Kerja

1. Pengetian Peta-peta kerja
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya.

2. Lambang-Lambang yang Digunakan
Peta-peta kerja yang digunakan pada saat ini ialah peta-peta kerja dikembangkan oleh Gilberth. Untuk membuat peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang dapat digunakan, yang kemudian disederhanakan menjadi 4 buah lambang. Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang yang digunakan adalah sebagai berikut:

OPERASI
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Contoh pekerjaannya yaitu menyerut, memotong, memahat, dan lain-lain.

PEMERIKSAAN / INSPEKSI
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh pekerjaannya yaitu memeriksa ukuran, memeriksa hasil solder, membaca alat ukur tekanan uap pada mesin uap, dan sebagainya.

TRANSPORTASI
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya yaitu memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain.

MENUNGGU
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu. Contoh pekerjaannya yaitu benda kerja menunggu untuk diproses, bahan menunggu untuk diangkut, dan sebagainya.
MENYIMPAN
Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya yaitu bahan baku disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan sebagainya (Sutalaksana, 1979).

3.Macam-Macam Peta Kerja
Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi dalam dua bagian. Adapun bagian-bagian peta kerja berdasarkan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan.
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat.
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Contoh peta-peta kerja yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain:
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan
a. Peta Proses Operasi
b. Peta Aliran Proses
c. Peta Proses Kelompok Kerja
d. Diagram Aliran
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat
a. Peta Pekerja dan Mesin
b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Sutalaksana, Iftikar Z dkk. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung., 2006.

Pengukuran waktu kerja

Pengukuran waktu kerja adalah usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator terlatih dan qualified dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu.
Pada pengukuran waktu kerja ada dua jenis pengukuran, yaitu :
a. Pengukuran secara langsung :
- Pengukuran Jam henti ( stop watch Time Study ).
- Work Sampling.
b. Pengukuran secara tidak langsung :
- Data Waktu Baku (standar data).
- Data Waktu Gerakan.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis pengukuran diatas, antara lain :
a. Pengukuran secara langsung :
- Kelebihan:
Praktis, mencatat waktu saja tanpa harus menggunakan pekerjaan kedalam elemen-elemen pekerjaannya.
- Kekurangannya:
Membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih mahal.
b. Pengukuran secara tidak langsung :
- Kelebihan:
• Waktu relatif singkat, tanpa mencatat elemen-elemen gerakan pekerja satu persatu.
• Biaya lebih murah.
• Prediterminded, kemampuan memprediksi suatu penyelesaian pekerjaan.
- Kekurangan:
• Belum ada tabel data waktu gerakan yang menyeluruh.
• Tabel yang digunkan adalah untuk orang eropa.
• Dibutuhkan ketelitian yang tinggi.

2.1. Langkah-langkah Sebelum Melakukan Pengukuran
a. Penetapan tujuan pengukuran
Tujuanya adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran.
b. Melakukan penelitian pendahuluan
Tujuannya adalah mempelajari kondisi kerja dan cara kerja sehingga diperoleh usaha perbaikan, membakukan secara tertulis sistem kerja yang dianggap baik, dan operator memerlukan pegangan baku.
c. Memilih operator
Tujuannya adalah agar operator dapat berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama.
d. Melatih operator
Hal ini dapat ditunjukkan dengan kurva (gambar 2.1) pengembangan penguasaan pekerjaan oleh operator sejak mulai mengenalnya sampai terbiasa.
e. Mengurai Pekerjaan Atas Elemen Pekerjaan
Tujuannya adalah untuk menjelaskan catatan tentang tata cara kerja yang dibakukan, memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen, untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin dilakukan pekerja, dan mengembangkan data waktu baku standar setiap tempat kerja yang bersangkutan.
f. Menyiapkan alat-alat pengukuran
Alat-alat yang digunakan antara lain :
- Jam henti (stopwatch)
- Lembar pengamatan
- Alat tulis
- Papan pengamatan

Sutalaksana, Iftikar Z dkk. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung., 2006.